Konsep Dan Pentingnya Penelitian Dan Pengembangan

Konsep Dan Pentingnya Penelitian Dan Pengembangan 
Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development merupakan strategi penelitian yang cukup ampuh untuk memperbaiki praktek. Penelitian dan pengembangan merupakan suatu langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang sudah ada yang dapat dipertanggungjawabkan. Penelitian dan pengembangan merupakan metode penghubung atau pemutus kesenjangan antara penelitian dasar dan penelitian terapan. Dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan ada beberapa metode yang digunakan, yaitu metodedeskriptif, evaluative, dan eksperimental.

Metode dekriptif digunakan dalam penelitian awal, untuk menghimpun data tentang kondisi yang ada, mencakup (1) kondisi produk-produk yang sudah ada sebagai bahan perbandingan atau bahan dasar untuk poduk yang akan dikembangkan. (2) kondisi pihak pengguna seperti skala, huruf, dan siswa. (3) kondisi factor pendukung dan penghambat mencakup unsure manusai, sarana, dan prasarana, biaya pengelolaan, dan lingkungan.

Metode evaluative digunakan untuk mengevaluasi uji coba pengembangan suatu produk. Produk dikembangkan melalui serangkaian uji coba kemudian diadakan evaluasi baik hasil maupun proses. 

Metode eksperimen digunakan untuk menguji keampuhan dari produk yang dihasilkan. Dalam eksperimen pengukuran selain pada kelompok eksperimen juga pada kelompok control. Pemilihan kelompok eksperimen dan control dilakukan secara acak. 

Langkah-Langkah Penelitian dan Pengembangan 
Menurut Borg dan Gell (1989) langkah-langkah penelitian dan pengembangan 
  • Penelitian dan pengumpulan data
  1. Pengukuran kebutuhan
  2. Studi literature
  3. Penelitian dalam skala kecil
  • Perencanaan (planning)
  • Rencana produk yang akan dikembangkan mencakup.
  1. Tujuan dari penggunaan produk.
  2. Siapa pengguna produk.
  3. Deskripsi dari komponen produk dan penggunaannya.
  • Pengembangan draft produk 
  • Uji coba lapangan awal
  • Merevisi hasil uji coba
  • Uji coba lapangan
  • Penyempurnaan produk hasil uji lapangan
  • Uji pelaksanaan lapangan
  • Penyempurnaan produk akhir
  • Diseminasi dan implementasi
Modifikasi Langkah-langkah penelitian dan pengembangan 
1. Studi pendahuluan
Studi pendahuluan merupakan tahap awal atau persiapan untuk pengembangan. Tahap ini terdiri atas tiga langkah :

a. Studi kepustakaan
Merupakan kajian untuk mempelajari konsep yang berkenaan dengan model yang akan dikembangkan. 

b. Survey lapangan
Survey lapangan dilaksanakan untuk mengumpulkan data berkenaan dengan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran matematika terutama yang berkenaan dengan pengembangan kemampuan, koneksi matematika.

c. Penyusunan draft model
Draft model direview dalm sebuah pertemuan, yang dihadiri para ahli dalam bidang kurikulum dan pembelajaran, pendidikan matematika, dan guru SD yang berpengalaman. Berdasarkan masukan dari pertemuan, tim peneliti mengadakan penyempurnaan draft model kemudian digandakan sesuai kebutuhan.

2. Uji coba terbatas dan Uji coba lebih luas
Dalam tahap ini, langkah pertama melakukan uji coba terbatas kemudian uji coba lebih luas. Dalam contoh pengembangan model pembelajaran komunikatif, uji coba terbatas dilakukan pada 3 SD. (masing-masing SD 2 kelas yaitu kelas 5 dan kelas 6 disurakarta.) pelaksanaan dalam uji coba terbatas, guru melaksanakan pembelajaran berdasarkan RPP. Selain kegiatan pembelajaran, peneliti melakukan pengematan dan mencatat hal-hal penting yang dilakukan guru. Baik kelebihan maupun kelemahan, kesalahan, maupun penyimpangan yang dilakukan oleh guru. Uji coba lebih luas dilakukan dengan sampel sekolah dan guru lebih banyak. Penentuan sampe dilakukan berdasarkan stratified cluster random yaitu diambil satu sekolah dipusat kota dan satu sekolah dipinggiran kota langkah-langkah kegiatan selanjutnya sama dengan uji coba terbatas, dimulai dengan penyusunan RPP, pembelajaran pada masing-masing kelas dengan pengamatan peneliti dan diskusi. 

3. Uji produk dan sosialisasi hasil
Uji produk merupakan tahap pengujian keampuhan dari produk yang dihasilkan, dalm contoh penelitian ini adalah menguji keampuhan model pembelajaran komunikatif dibandingkan dengan pembelajaran yang dilakukan disekolah. Pengujian dilakukan dengan menggunakan metode ekspermental yang digunakan oleh kelompok eksperimen dan kelompok konrol.

Perbedaan Penelitian dan Pengembangan 
Dalam kamus bahasa Indonesia, penelitian adalah kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau ingin menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum, sedangkan pengembangan adalah proses atau cara yang dilakukan untuk mengembangkan sesuatu menjadi baik atau sempurna.

Pengembangan, dalam pengertian secara umum berarti pola pertumbuhan, perubahan secara perlahan (evolusi), dan perubahan secara bertahap. Pengertian ini kemudian diterapkan dalam berbagai bidang kajian dan praktik yang berbeda. Dalam bidang teknologi pembelajaran (instructional technology ), pengembangan memiliki arti yang agak khusus. Menurut Seels & Richey (1994), pengembangan berarti proses menterjemahkan atau menjabarkan spesifikasi rancangan kedalam bentuk fitur fisik. Atau dengan ungkapan lain, pengembangan berarti proses menghasilkan bahan-bahan pembelajaran. 

Kalau arti penelitian dan arti pengembangan dikaitkan menjadi satu kata utuh yaitu penelitian dan pengembangan, maka kira-kira diartikan sebagai “kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif yang disertai dengan kegiatan mengembangan sebuah produk untuk memecahkan suatu persoalan yang dihadapi. Bagaimanapun istilah pengembangan memiliki arti yang lebih luas apabila dipakai dalam konteks penelitian daripada jika istilah ini digunakan dalam konteks menghasilkan produk pembelajaran. 

Dengan demikian, penelitian pengembangan mencakup evaluasi normative, sumatif, dan konfirmatif. Menurut Tessmer and Richey(1997), pengembangan mungkin memusatkan perhatiannya tidak hanya analisis kebutuhan, tetapi juga isu-isu luas tentang analisis awal-akhir, seperti analisis kontekstual.

Pengembangan berbeda dengan penelitian pendidikan, karena Tujuan dari pengembangan adalah menghasilkan produk berdasarkan temuan-temuan uji lapangan kemudian direvisi seterusnya. Penelitian pendidikan tidak dimaksudkan untuk menghasilkan produk, melainkan menemukan pengetahuan baru melalui penelitian dasar atau untuk menjawab permasalahan-permasalahan praktis dilapangan melalui penelitian terapan(Borg & Gall, 1983). Berkenaan dengan hal tersebut, banyak proyek-proyek penelitian yang dilakukan berkaitan dengan pengembangan produk(pendidikan). Perlu dipahami bahwa pengembangan bukanlah sebuah strategi penelitian pengganti penelitian dasar dan terapan. Ketiga strategi tersebut yaitu, penelitian dasar, terapan, dan pengembangan diperlukan untuk mengupayakan perbaikan dalam bidang pendidikan.

Secara garis besar penelitian dan pengembangan, diawali dengan penelitian-penelitian dalam skala kecil yang bisa dalam bentuk pengumpulan data terkait dengan persoalan yang dihadapi dan ingin dipecahkan. Hasil penelitian awal dijadikan dasar untuk melakukan pengembangan sebuah produk (draf), pada proses pengembangan peneliti tetap melakukan pengataman, terutama pada proses uji coba produk. Hasil uji coba kemudian dianalis dan direvisi kemudian disajikan dalam bentuk data hasil penelitian dan pengembangan. 
Langkah-langkah Penelitian Dan Pengembangan 

Dalam keperluan penelitian dan pengembangan, seorang peneliti harus memenuhi langkah-langkah procedural yang biasanya digambarkan dalam suatu gambar alur dari awal hingga akhir. 

Berikut penjelasan dari skema langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut Borg & Gall :

1. Penelitian dan pengumpulan informasi awal
Penelitian dan pengumpulan informasi, yang meliputi kajian pustaka, pengamatan atau observasi kelas dan persiapan laporan awal. Penelitian awal atau analisis kebutuhan sangat penting dilakukan guna memperoleh informasi awal untuk melakukan pengembangan. Ini bisa dilakukan misalnya melalui pengamatan kelas untuk melihat kondisi riil lapangan. 

2. Perencanaan 
Perencanaan, yang mencakup merumuskan kemampuan, merumuskan tujuan khusus untuk menentukan urutan bahan, dan uji coba skala kecil. Hal yang sangat urgen dalam tahap ini adalah merumuskan Tujuan khusus yang ingin dicapai oleh produk yang dikembangkan. Tujuan ini dimaksudkan untuk memberikan informasi yang tepat untuk mengembangkan program-program atau produk sehingga program atau produk yang diuji cobakan sesuia dengan Tujuan khusus yang ingin dicapai.

3. Pengembangan format produk awal
Pengembangan format produk awal yang mencakup penyiapan bahan-bahan pembelajaran, handbook dan alat-alat evaluasi. Format pengembangan program yang dimaksud apakah ber upa bahan cetak, urutan proses, atau prosedur yang dilengkapi dengan video.

4. Uji coba awal
Dilakukan pada satu sampai tiga sekolah yang melibatkan 6-12 subjek dan data hasil wawancara, observasi dan angket dikumpulkan dan dianalisis.

5. Revisi produk
Dilakukan berdasarkan hasil uji coba awal. Hasil uji coba lapangan tersebut diperoleh informasi kualitatif tentang program atau produk yang dikembangkan.

6. Uji coba lapangan
Dulakukan terhadap 5-15 sekolah dengan melibatkan 30-100 subjek data kuantitatif. Hasil belajar dikumpulkan dan dianalisis sesuai dengan Tujuan khusus yang ingin dicapai. Atau jika kemungkinan dibandingkan dengan kelompok control.

7. Revisi produk
Dikerjakan berdasarkan hasil uji coba lapangan. Hasil uji coba lapangan dengan melibatkan kelompok subjek lebih besar. Dimaksudkan untuk menentukan keberhasilan produk dalam pencapaian Tujuan dan mengumpulkan informasi.

8. Uji lapangan
Melibatkan 10-30 sekolah terhadap 40-200 subjek yang disertai wawancara, observasi, dan penyampaian angket kemudian dilakukan analisis.

9. Revisi produk akhir
Yaitu revisi yang dikerjakan berdasarkan ui lapangan. 

10. Desiminasi dan implementasi
Yaitu penyampaian hasil pengembangan(proses, prosedur, program, atau produk) kepada para pengguna yang professional melalui forum pertemuan atau menuliskan dalam jurnal, atau dalam bentuk buku atau handbook. 

Menurut Buku Metode Penelitian Pendidikan karangan Prof. Dr. Sugiyono langkah-langkah penelitian dan pengembangan dijelaskan sebagai berikut :

1. Potensi dan masalah
Potensi adalah segala sesuatu yang bila didaya gunakan akan memiliki nilai tambah. Sedangkan masalah dapat dijadikan potensi apabila kita dapat mendayagunakannya.

2. Mengumpulkan informasi
Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara factual, dan up to date selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. 

3. Desain produk
Produk yang dihasilkan dalam penelitian dan pengembangan bermacam-macam. Dalam bidang teknologi, orientasi produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia adalah produk yang berkualitas, ergonomis, dan bermanfaat ganda.

4. Validasi desain
Merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk, dalam hal ini metode mengajar baru secara rasional akan lebih efektiv dari yang lama atau tidak. Dikatakan secara rasional, karena validasi disini masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional,belum fakta lapangan.

5. Perbaikan desain
Yang bertugas memperbaiki desain adalah peneliti yang mau menghasilkan produk yang lebih bagus.

6. Uji coba produk
Dalam bidang pendidikan, desain produk seperti metode mengajar baru langsung diuji coba, setelah divalidasi dan direvisi.

7. Revisi produk
Pengujian efektifitas metode mengajar baru pada sampel yang terbatas tersebut menunjukkan bahwa metode mangajar baru lebih efektif dari pada metode lama.

8. Uji coba pemakaian
Setelah pengujian terhadap produk berhasil, dan mungkin ada revisi yabg tidak terlalu penting selanjutnya produk yang berupa metode mengajar baru diterapkan dalam lingkup lembaga pendidikan yang luas.

9. Revisi produk
Dilakukan apabila dalam pemakaian dalam lembaga pendidikan terdapat kekurangan dan kelemahan. Dalam uji pemakaian sebaiknya pembuat produk selalu mengevaluasi bagaimana kinerja produk dalam hal ini adalah metode mengajar.

10. Pembuatan produk masal
Bila produk yang berupa metode mengajar baru tersebut telah dinyatakan efektif dalam beberapa kali pengujian maka meode mengajar baru tersebut dapat diterapkan dalam setiap lembaga pendidikan. 

MODIFIKASI LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 
Suatu model penelitian dan pengembangan dapat diartikan sebagai suatu representasi baik fisual maupun verbal. 

1. Model konseptual
Model konseptual merupakan yang bersifat analitis yang memberikan atau menjelaskan komponen-komponen produk yang akan dikembangkan dan keterkaitan antar komponennya. 

2. Model procedural 
Merupaka model diskriptif yang menggambarkan alur atau langkah-langkah prosedur yang harus diikuti untuk menghasilkan suatu produk tertentu. Dalam model procedural terdiri atas 10 langkah sebagai berikut:

a. Analisi kebutuhan
Melakukan analisis kebutuhan untuk menentukan Tujuan program atau produk yang akan dikembangkan.

b. Analisis pembelajaran 
Mencakup ketrampilan proses, prosedur, dan tugas-tugas belajar untuk mencapai Tujuan pembelajaran.

c. Analisis pembelajaran dan konteks
Mencakup kemampuan, sikap, dan karakteristik awal pembelajar dalam latar pembelajaran.

d. Tujuan umum dan khusus
Menjabarkan Tujuan umum ke dalam Tujuan yang lebih spesifik yang berupa rumusan Tujuan untuk kerja atau operasional.

e. Mengembangkan instrument
Secara langsung berkaitan dengan Tujuan khusus, operasional.

f. Mengembangkan strategi pembelajaran
Secara spesifik untuk membantu pembelajar untuk mencapai Tujuan khusus.

g. Mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran
Dalam hal ini dapat berupa: bahan cetak, manual baik untuk pebelajar maupun pembelajar dan media lain yang dirancang untuk mendukung pencapaian Tujuan.

h. Merancang dan melakukan evaluasi formatif
Evaluasi yang dilaksanakan oleh pengembang selama proses, prosedur, program atau produk yang dikembangkan. Evaluasi formatif dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung untuk mendukung proses peningkatan efektivitas.

i. Melakukan revisi
Dilakukan terhadap proses, prosedur, program atau produk yang dikaitkan dengan langkah-langkah sebelumnya.

j. Evaluasi sumatif
Dilaksanakan dengan Tujuan untuk menentukan tingkat efektivitas program secara keseluruhan dibandingkan dengan program lain.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Research, Riset atau Penelitian?

DEFINISI DAN KONSEP PEMBANGUNAN LEMBAGA

DEFINISI DAN PENGERTIAN MANAJEMEN